Pencak Silat Diusulkan Jadi Pelajaran Ekstrakurikuler
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji akan memperjuangkan budaya pencak silat menjadi pelajaran ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di Kota Bandung. Dengan begitu, sejak dini anak-anak akan dapat mengenal dan mendalami filosofi serta budaya dari pencak silat.
"Kami sedang mengupayakan untuk menjadikan pencak silat sebagai pelajaran extra kulikuler di sekolah-sekolah. Sehingga anak-anak akan dapat mempelajari filosofinya sejak dini," terang pria yang akrab disapa Emil saat meresmikan pembukaan Sanggar Seni dan Budaya ECO Cipaku, di Jln. Cipaku Indah XII No 8, Minggu (22/3/2015).
Emil menuturkan, pencak silat merupakan salah satu budaya Sunda yang tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor pemersatu bangsa terutama di Jabar. Ia bahkan menegaskan akan sangat mendukung dengan semua gerakan yang melestarikan Intangible Heritage atau warisan budaya yang tak tersentuh.
"Mempersiapkan generasi penerus harus dibarengi dengan bekal-bekal serta nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur dan pendahulu kita. Dengan mempertahankan Intangible Heritage maka nantinya generasi penerus kita akan dapat menghargai dan mempelajari nilai nilai tersebut," papar Emil.
Dalam peresmian tersebut, hadir pula sesepuh pencak silat Dunia, Edi Marzuki Nalapraya dan Sesepuh Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Uu Rukmana serta Dandim 0618/BS Letkol Inf. Rudi M. Ramdhan.
Mengawali acara peresmian, Edi menyatakan pentingnya melestarikan pencak silat sebagai budaya Indonesia terutama budaya Sunda.
"Hanya dalam pencak silat 2 faktor penting dalam olahraga didapat yaitu security dan prosperity. Sehingga dengan mendalami pencak silat sebagai filosofi berkehidupan maka Insya Allah ketahanan nasional dapat dijaga," jelas Edi.
Selanjutnya Edi juga mengatakan, dalam rangka mendukung revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Ia menyebut, pencak silat yang diwadahi oleh IPSI akan siap mendukung dengan berbagai cara.
"Pencak silat sebagai cabang olah raga sudah menjadi salah satu pelajaran di mayoritas sekolah baik dari SD, SMP hingga SMA. Untuk itu dalam mendukung revolusi mental kami sudah siap tinggal diperintahkan," tuturnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0618/BS, Letkol Inf. Rudi M. Ramdhan juga mengatakan, salah satu hal yang dapat memupuk rasa persatuan bangsa adalah dengan pelestarian budaya.
"Dengan melestarikan budaya terutama pencak silat, secara langsung kita juga mempererat rasa pemersatu bangsa, rasa mencintai bangsa yang mengarah pada ketahanan nasional yang kuat dan kokoh," tandasnya.
Sumber: Galamedia, Minggu, 22 Maret 2015
"Kami sedang mengupayakan untuk menjadikan pencak silat sebagai pelajaran extra kulikuler di sekolah-sekolah. Sehingga anak-anak akan dapat mempelajari filosofinya sejak dini," terang pria yang akrab disapa Emil saat meresmikan pembukaan Sanggar Seni dan Budaya ECO Cipaku, di Jln. Cipaku Indah XII No 8, Minggu (22/3/2015).
Emil menuturkan, pencak silat merupakan salah satu budaya Sunda yang tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor pemersatu bangsa terutama di Jabar. Ia bahkan menegaskan akan sangat mendukung dengan semua gerakan yang melestarikan Intangible Heritage atau warisan budaya yang tak tersentuh.
"Mempersiapkan generasi penerus harus dibarengi dengan bekal-bekal serta nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur dan pendahulu kita. Dengan mempertahankan Intangible Heritage maka nantinya generasi penerus kita akan dapat menghargai dan mempelajari nilai nilai tersebut," papar Emil.
Dalam peresmian tersebut, hadir pula sesepuh pencak silat Dunia, Edi Marzuki Nalapraya dan Sesepuh Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Uu Rukmana serta Dandim 0618/BS Letkol Inf. Rudi M. Ramdhan.
Mengawali acara peresmian, Edi menyatakan pentingnya melestarikan pencak silat sebagai budaya Indonesia terutama budaya Sunda.
"Hanya dalam pencak silat 2 faktor penting dalam olahraga didapat yaitu security dan prosperity. Sehingga dengan mendalami pencak silat sebagai filosofi berkehidupan maka Insya Allah ketahanan nasional dapat dijaga," jelas Edi.
Selanjutnya Edi juga mengatakan, dalam rangka mendukung revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Ia menyebut, pencak silat yang diwadahi oleh IPSI akan siap mendukung dengan berbagai cara.
"Pencak silat sebagai cabang olah raga sudah menjadi salah satu pelajaran di mayoritas sekolah baik dari SD, SMP hingga SMA. Untuk itu dalam mendukung revolusi mental kami sudah siap tinggal diperintahkan," tuturnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0618/BS, Letkol Inf. Rudi M. Ramdhan juga mengatakan, salah satu hal yang dapat memupuk rasa persatuan bangsa adalah dengan pelestarian budaya.
"Dengan melestarikan budaya terutama pencak silat, secara langsung kita juga mempererat rasa pemersatu bangsa, rasa mencintai bangsa yang mengarah pada ketahanan nasional yang kuat dan kokoh," tandasnya.
Sumber: Galamedia, Minggu, 22 Maret 2015